OPN-Garut, 13-07-2025, di tengan efesiensi agaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tidak dijadikan suatu sandungan untuk menjalankan tugas, dalam hal menjalankan rutinitas Penertiban para pedagang baik pedagang kali lima (PKL) maupun para pedagang yang membangun bangunan secara liar di bantaran atau badan jalan yang dilarang pemerintah.
sepertihalnya penertiban yang dilakukan di bundaran SMK 2 jln Suherman- haur panggung dengan tindakan tegas, dilakukan pembongkaran bangunan baik yang semi permanen maupun bangunan sederhana,
dalam penertiban ini dipimpin langsung oleh Kasatpol PP Garut U.Basuki Eko SH.MH dengan panggilan akrab teman sekolahnya UBE.
di sela keringat yang diseka kain baju kiri dan tangan kanan pegang gada, menyampaikan pada OPN, ” dalam melaksanakan pembongkaran lanjutan Bangunan liar diatas saluran air di Bundaran SMKN 2 dari salah satu kios di temukan 2 botol Miras dan dus bekas kemasan Miras. Temuan akan kami tindak lanjuti, sambil menyela nafas.
lanjut Ube, “Kegiatan Penertiban dalam rangka Normalisasi Fasilitas umum dari penggunaan diluar fungsinya seperti bangunan liar dll diatas saluran air, trotoar dll.
Ini kegiatan rutin yg berkelanjutan hari sabtu minggupun kami lakukan tdk hanya di hari kerja krn pol pp tdk mengenal tanggal merah Kita tidak langsung menertibkan begitu saja. Sudah dilakukan pendekatan secara persuasif dan pemberian informasi sebelumnya. Pedagang pun telah diberi opsi relokasi ke tempat yang lebih layak,” jelasnya.
Ube menegaskan bahwa penertiban dilakukan dengan cara humanis dan tanpa kekerasan. Pihaknya juga menurunkan personel dalam jumlah cukup agar pelaksanaan berjalan lancar dan tidak menimbulkan gesekan.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa penataan kawasan publik akan terus dilanjutkan di titik-titik strategis lain di wilayah Garut.
salah satu Pemilik kios/warung yang tidak mau di sebut namanya, menyampaikan,” mau gimana lagi, karena kami menyadari lahan yang kami gunakan adalah lahan pemerintah dan saya menyadari kejadian ini akan terjadi dan kamipun menerima dengan sukarela, akan tetapi kami berharap ada perhatian dari pemerintah Garut karena nasib kami perlu di perhatikan baik relokasi atau bagaimana baiknya, pungkasnya.
ILM