 OPN – Garut – Bupati Garut melontarkan ide brilian yang kini menjadi perbincangan hangat: membubarkan keberadaan Koordinator Wilayah (Korwil) Pendidikan di tingkat kecamatan. Langkah ini dinilai visioner, karena keberadaan Korwil dianggap sudah tidak relevan dengan kondisi zaman yang serba digital.
OPN – Garut – Bupati Garut melontarkan ide brilian yang kini menjadi perbincangan hangat: membubarkan keberadaan Koordinator Wilayah (Korwil) Pendidikan di tingkat kecamatan. Langkah ini dinilai visioner, karena keberadaan Korwil dianggap sudah tidak relevan dengan kondisi zaman yang serba digital.
Menurut Bupati, selama ini birokrasi pendidikan masih berbelit-belit, dengan rantai koordinasi panjang mulai dari sekolah, Korwil, Dinas Pendidikan, hingga ke pemerintah daerah. Akibatnya, banyak kebijakan dan kebutuhan sekolah tersendat di tengah jalan.
“Sekarang sudah era digitalisasi. Koordinasi, pengawasan, dan administrasi bisa dilakukan langsung melalui sistem online tanpa harus lewat Korwil. Kalau tetap dipertahankan, justru hanya menambah panjang birokrasi,” tegas Bupati Garut dalam keterangannya.
Digitalisasi Menggantikan Fungsi Lama
Seiring pesatnya perkembangan teknologi, seluruh data sekolah mulai dari jumlah siswa, tenaga pendidik, infrastruktur, hingga evaluasi belajar bisa diakses secara real time melalui sistem digital. Dengan begitu, pengawasan tidak lagi bergantung pada laporan manual Korwil yang rawan keterlambatan bahkan manipulasi.
Para pengamat pendidikan menilai, ide Bupati ini akan memangkas birokrasi, mempercepat pelayanan, serta mengurangi potensi penyalahgunaan wewenang. “Selama ini keberadaan Korwil justru sering dipertanyakan efektivitasnya. Dengan digitalisasi, pemerintah daerah bisa langsung melihat kondisi di lapangan tanpa perantara,” ujar salah satu pemerhati pendidikan di Garut.
Efisiensi Anggaran
Selain itu, pembubaran Korwil juga berdampak pada efisiensi anggaran. Dana operasional yang biasanya dialokasikan untuk kantor, pegawai, serta kegiatan Korwil bisa dialihkan untuk peningkatan mutu guru, beasiswa siswa miskin, maupun pengadaan sarana pendidikan berbasis teknologi.
Langkah Berani Menuju Pendidikan Modern
Meski ide ini menuai pro-kontra, tak sedikit pihak yang menilai langkah Bupati Garut sangat berani. Di tengah tantangan dunia pendidikan yang terus berubah, Garut bisa menjadi daerah pionir dalam menata ulang birokrasi pendidikan yang lebih ramping, transparan, dan sesuai tuntutan zaman.
“Digitalisasi bukan hanya soal teknologi, tapi soal memangkas hambatan lama. Ini langkah strategis agar pendidikan di Garut lebih cepat, efisien, dan berorientasi pada masa depan,” pungkas Bupati.
Dikutip dari Diskominfo Garut
ILM/Redaksi

 
                         
         
         
         
         
        