
OPN-Garut, Sebuah pesta rakyat pernikahan Wakil Bupati Putri Karlina dan Maulana Akbar, putera Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat, yang digelar di Pekarangan Pendopo sekitaran Babancong dan Alun - alun Garut.
merupakan suatu kebahagiaan bagi kedua mempelai dan keluarganya yang tidak bisa digambarkan begitu luar biasa kenikmatan tersebut. dalam meluapkan rasa bersukur kedua mempelai ingin berbagai kebahagiaan dengan masyarakat Garut Khususnya dan masyarakat jawa barat pada umumnya, dengan mengadakan Pesta Rakyat makan dan Jajanan UKM Gratis. hal tersebut suatu hal yang wajar mengingat kedua mempelai tersebut merupakan Publik yang sekarang sedang gandrung di dunia maya, sehingga mengalirlah semua ucapan do'a dari masyarakat Jawa barat bahkan sampai pejabat Nasional, akan tetapi aliran do'a tersebut, berhenti sampai menyesakkan napas seketika. rencana baik belum tentu hasilnya baik, menyediakan makanan dan jajanan Gratis serta akan dimanjakan dengan lanjutan hiburan di malam harinya,hal itu rencana tinggal rencana berubah total menjadi sebuah tragedi yang merenggut 3 korban meninggal Dunia dan 14 orang yang terjadi di angkut ke rumah sakit dengan kejadian tersebut, Derasnya aliran Do'a berubah menjadi aliran bela Sungkawa, baik dari kedua mempelai, Bupati Garut, keduta DPRD Garut, dari berbagai Partai POlitik, berbagai aktipis Garut serta dari para advokat Peradi Garut Ormas Pemuda Pancasila serta unsur lainnya, dimana acara ini tentunya meninggalkan Luka yang mendalam bagi masyarkat. begitu berita ini sampai di telinga Gubernut Jawa Barat Dedi Mulyadi yang tidak lain orang tua mempelai Maulana Akbar, langsung meluncur ke Garut dan di perjalanan Kang dedi Menyampaikan bela sungkawanya,"saya di perjalanan menuju Garut karna saya mendengan kegiatan Syukuran pernikahan maulana Akbar dan Putri Karlina bersama warga itu dikunjungi oleh jumlah orang yang sangat banyak yang ahirnya menimbulkan korban jiwa, saya menyampaikan duka yang mendalam kepada korban yang semoga di terima Iman Islamnya diampuni semua dosanya dan ditempatkan di sisi Alloh SWT. untuk orang yang ditinggalkan semoga di beri ketabahan dan terhadap nasib dari keluarga yang di tinggalkan baik itu suami maupun istri maupun anak saya bertanggung jawab terhadap kehidupan keluarganya, Pendidikan anak anaknya sampai perguruan tinggi, selanjutnya tanpa mengurangi rasa hormat kami pun menyampaikan uang duka untuk masing-masing keluarga Rp. 150 juta rupiah hal ini sebagai bentuk empati dari kami atas nama kedua Pungkasnya oleh warga yang berdesakan dan tidak terkendali karena keamanan tidak seimbang, sehingga menimbulkan ribuan warga kehilangan kendali dan saling berdesakan serta dorong - mendorong sehingga situasi tidak terkendali. βTapi kebahagian warga berakhir duka jadi tragedi musibah ketika acara pembagian nasi dimulai. Massa yang berdesakan, saling dorong, bahkan sampai terinjak-injak jadi pemandangan yang mengerikan.β "Hasilnya? Dua warga dan satu petugas kepolisian dinyatakan meninggal dunia dan puluhan lainnya harus dilarikan ke RSUD dr.Slamet Garut karena pingsan. "Tragedi yang terjadi di pesta rakyat syukuran pernikahan wakil bupati telah merenggut nyawa tiga orang. Identitas korban yang meninggal telah terungkap sebagai berikut: - "Cecep Saepul Bahri*, seorang anggota kepolisian yang bertugas di Polsek Karpaw - "Fania Aprilia*, warga Sindang Heula - "Dewi Jubaedah*, warga Jakarta berusia 51 tahun "Puluhan ambulan memasuki RSUD Dr. Slamet Garut membawa warga yang pingsan akibat terkena desakan dan himpitan membuat mereka sok berat, terindikasi 14 orang warga kritis.Sampai pihak rumah sakit kredibilitas.Sementara pihak Polres Garut masih mengumpulkan data korban dan Saksi untuk mengetahui kronologi lebih lengkap. Deden/tim Redaksi